Lahan Pertanian Di Ukur Dengan GPS.
post by: admin^
( seputar tabalong )
Hasil pelatihan program
geografic information
system (GIS) menggunakan
Global Positioning Sistem
(GPS) bagi para manteri tani
dan petugas penyuluh
lapang (PPL) Kabupaten
Tabalong untuk mengukur
luasan lahan pertanian siap
dipraktekkan tahun 2013
ini. Tepatnya, Mei 2013
praktek pengukuran secara
akurat tersebut
dilaksanakan.
Tujuannya program ini
untuk mengetahui luasan
lahan pertanian sebenarnya.
Pasalnya, sebelumnya lahan
pertanian di Tabalong tidak
dihitung berdasarkan
metode ilmiah. Melainkan
hanya direkap melalui data
kepemilikan lahan, sehingga
tidak diketahui jumlahnya
menggunakan alat ukur
yang tepat.
Selain itu, tujuan lain
program Dinas Tanaman
Pangan Pertanian Perikanan
dan Peternakan
(Distanakan) ini yaitu untuk
membantu terbitnya
peraturan daerah (Perda)
tata ruang pertanian yang
akan ditetapkan. Dan kini
sudah dibahas di Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Tabalong.
Hal itu dikatakan Kepala
Seksi Tanaman Pangan dan
Holtikultura pada Distanakan
Kabupaten Tabalong
Muhammad Yusran Minggu
(31/3) kemarin.
“Kemungkinan Mei tahun
2013 ini kami terjun ke
lapangan untuk mengukur
lahan pertanian.
Pelatihannya sudah,
sehingga perlu praktek,”
katanya.
Meski sudah diberi
penjelasan bagaimana
mengambil data luasan
lahan dengan GPS dan
memasukannya ke dalam
komputer, diakui Yusran
memang masih ada sedikit
kendala. Yakni kendala
peserta pelatihan yang tidak
bisa mengoperasikan alat
canggih tersebut. Pun
begitu, dia yakin untuk
pengukuran di lapangan
tidak bermasalah, karena
sebagian besar adalah orang
yang paham. Khususnya
bagi kalangan PPL.
“Memang materi tani
banyak yang tua dan tidak
tahu teknologi, tapi PPL
banyak yang muda dan
paham. Jadi insya Allah
lancar saja,” katanya, sambil
mengungkapkan, bagi
manteri tani yang tua akan
mendapatkan tugas
membantu menunjukan
lahan.
Yusran menyadari
pentingnya pengukuran
secara detail, sebab sangat
berpengaruh pada
administrasi lahan
pertanian. Setidaknya, pada
tata ruang Kabupaten
Tabalong. “Ya mudahan
dengan dilakukan program
GIS ini, bisa memperjelas
tata ruang. Kemarin itu
memang sempat
dipertanyakan,” ucapnya.
Dalam pelatihan GIS
sebelumnya, ada sebanyak
24 orang yang menjadi
target Distanakan untuk
dipahamkan program ini.
Mereka terdiri dari 12
manteri tani dan 12 PPL se
Kabupaten Tabalong,
mewakili masing-masing
kecamatan. Pelatihan di
Gedung Informasi
Pembangunan Tanjung
beberapa waktu lalu itu, di
dalamnya mengajarkan
peserta menggunakan GPS
dan memasukan data ke
komputer, namun tidak
mengukur ke lapangan.
Mereka hanya diminta
membuat peta sendiri,
sekaligus membuatkan
koordinat titiknya.
Sehingga, menjadi data
administrasi lahan pertanian
akurat.
Sedangkan untuk data
pertanian sementara yang
dimiliki Distanakan,
diperkirakan seluas 44.861
hektare. Dengan pembagian
lahan yang ditanami seluas
31.950 hektare, tidak
ditanami 1.479 dan sisanya
tidak diusahakan atau tidak
dikelola seluas 11.422
hektare.
(Sumber Radar Bjm)
Back to posts